Kuharap Kita Tidak Menyerah, Mari Memperbaikinya Selama Bisa

My Little Cave
2 min readSep 5

--

Untuk semua teman, kawan, dan keluarga di masa kiniku dan masa depanku.

Jika suatu hari kita pernah berkelahi, kuharap kita tetap dapat menjaga diri. Kuharap kita senantiasa ingat bagaimana ini semua bermula. Dan bahwa pertikaian kadang adalah pertanda bahwa hubungan kita cukup dalam untuk bisa menumbuhkan perdebatan.

Photo by Kateryna Hliznitsova on Unsplash

Jika suatu hari kita pernah berkelahi, kuharap kita tidak saling berpikir untuk membenci hingga saling menyumpahi. Kuharap kita senantiasa teringat bahwa kebaikan dan keburukan akan selalu kembali pada yang mendoakan. Dan bahwa kebencian dan kejenuhan bisa saja terjadi sesayang apapun kita pada apapun itu.

Jika suatu hari kita pernah berkelahi, kuharap kita tidak terus menerus melarikan diri dari badai yang kita hadapi. Kuharap kita senantiasa ingat bahwa masalah tidak menghilang hanya karena tak dihiraukan.

Dan bahwa satu-satunya cara meredam ketidaknyamanan adalah dengan menerima dan mengasihi kehadirannya.

Jika suatu hari kita pernah berkelahi, kuharap kita tidak berpura-pura semua baik-baik saja. Kuharap kita senantiasa mengingat bahwa tidak apa-apa membahasnya dengan takut-takut dan sedikit saja rasa berani. Dan bahwa meski sesekali dibicarakan dengan nada yang meninggi, konflik adalah pertanda bahwa kita masih terlalu ingin saling mempertahankan.

***

Jika suatu hari kamu menemuiku sedang bergumul dengan kekosongan, kuharap kita tidak memaksakan kegembiraan. Mari saling mengingatkan bahwa kekosongan juga adalah bagian dari hidup yang manusiawi. Dan bahwa terkadang pertolongan terbaik yang bisa kamu berikan adalah tidak berusaha menolongku sendirian.

Jika suatu hari kamu menemuiku sedang kesulitan dengan prioritasku, kuharap kita tidak memaksakan kegigihan. Mari saling mengingatkan bahwa di saat seperti itu, saling membantu adalah yang menjadi tujuan.

Dan bahwa kita berada dalam satu kelompok pasukan dan bukan lawan perang yang saling adu proporsi kontribusi.

Jika suatu hari kamu menemuiku berjarak dan seperti terisolasi, kuharap kita tidak melupakan bahwa kita saling menyayangi. Mari saling mengingatkan bahwa apa yang sedang kita lalui tidak mengubah kenyataan bahwa kita juga telah melalui banyak waktu yang menyenangkan. Dan bahwa cepat atau lambat kita mungkin akan mampu untuk merasakannya lagi.

***

Jika suatu hari kita berhadapan dengan perasaan-perasaan yang besar sekali, dan suatu hari kita mulai kewalahan untuk saling mendengarkan, mari saling mengingat untuk tidak memberi panggung bagi sumpah serapah dan kekerasan dan manipulasi.

Jika suatu hari kita berhadapan dengan masalah-masalah yang raksasa, dan kita mulai tidak tahan saling berhadap-hadapan, kuharap kita tidak berpasrah terlalu awal, mari saling mengingat untuk tidak memberi panggung bagi ancaman saling meninggalkan atau menyakiti.

Jika suatu hari kita benar-benar harus menerima bahwa semua upaya tidak ada ujungnya, dan sepertinya semua terasa tidak tertolong lagi, mari saling mengingat bahwa perpisahan juga bukan sebuah keburukan yang Tuhan larang. Meski demikian, kuharap kita tidak menyerah sebelum waktunya, mari memperbaikinya selama bisa.

--

--