Selamat Ulang Tahun Gadis Akhir Tahunku
Hai.
Terima kasih buat lebih dari dua dekade yang kita lalui bersama-sama. Segala pertengkaran, kebahagiaan, sedihnya, senangnya, konyolnya, damainya. Semuanya.
Terima kasih sudah memperbolehkan aku menjadi seorang kakak yang beruntung sekali. Meski rapuh dan kadang jatuh, kamu masih selalu menyediakan dirimu untuk bergantian menjadi kuat. Kadang aku menjadi tameng buatmu, begitupun juga di lain waktu kamu yang menjadi tameng buatku.
Dan ketika kita sedang sama-sama patah, terima kasih, ya, karena sudah selalu bersedia untuk saling memapah.
Aku senang sekali kamu masih berada bersamaku di dunia ini. Oh, sebentar. Senang adalah kata yang terlalu naif. Biar aku perbaiki kata-kataku.
Aku setulus-tulusnya berbahagia dan bersyukur kita masih ada berdua di alam yang sama. Melewati semua duka dan suka bersama-sama. Bergandengan ketika kita bisa. Saling memeluk sekalipun kamu tidak suka dipeluk.
Saling bersahutan umpatan kepada dunia ketika hidup kita sedang anjir-anjirnya haha.
Tapi sekaligus saling berdoa dan mendoakan, meminta Tuhan menjaga kita, dan orang-orang, dan kucing-kucing yang kita kasihi.
Terima kasih sudah bersabar menghadapi dirimu sendiri. Terima kasih juga sudah selalu membantuku menyadari bahwa selama ada kamu, aku juga selalu masih ingin hidup di dunia ini.
Terima kasih juga sudah mengatakan bahwa kamu menyayangiku segendut apapun aku hehe. Buat dukungan-dukungan yang bahkan mungkin tidak kamu sadari, begitu berarti buatku untuk merawat keinginanku tetap berada di sini. Supaya aku masih bisa setiap hari berbagi meme dan stiker denganmu, sebajingan apapun dunia di kepalaku dan dunia di sekitarku.
Di sebelahmu, aku tidak ingin menyensor apapun isi kepalaku, aku tidak perlu menahan air mata yang sudah memekik di ujung tenggorokanku, aku tidak perlu berpura-pura untuk selalu jadi kuat dan pemberani. Terima kasih sudah mau menjadi rumahku. Terima kasih sudah selalu bilang kamu menyayangiku, bahkan ketika hatiku sendiri kesulitan untuk percaya bahwa aku layak dicintai.
Meskipun aku kadang kesal denganmu, dan kamupun pasti juga kadang kesal denganku, terima kasih, ya, karena sudah selalu tetap berada di tempat di mana aku dapat menemukanmu.
Dan aku akan berusaha setiap hari untuk mengupayakan apapun yang aku mampu, untuk juga tetap berada di mana kamu selalu bisa menemukanku. Untuk terus menjadi rumah yang atapnya dapat melindungimu dari terik sinar UV, dari hujan, atau semoga mungkin bahkan dari meteor? Hehe.
Aku ingin untuk terus bisa menjadi rumah buatmu, yang temboknya tidak mudah runtuh diterjang badai, angin, debu, apapun itu. Rumah yang lantainya senantiasa sejuk dan mendamaikan. Yang udaranya segar dan membuatmu selalu ingin menyambut esok hari dengan bersemangat sekaligus tenang, dengan gegap gempita sekaligus hening, dengan ceria sekaligus tentram.
Aku ingin terus menjadi rumah yang penuh welas asih bagimu, dan bagi siapapun yang kelak menghiasi dan mendampingi hidupmu. Rumah bagi keduanya, baik tawamu maupun air matamu.
Aku ingin menjadi rumah yang dekapannya selalu terbuka buatmu kapanpun kamu ingin kembali, sekaligus rumah yang melambaikan tangannya dengan banyak cinta ketika kamu siap beranjak melanjutkan perjalananmu.
Aku harap kita akan terus saling bersapa sepanjang hidup. Saling memeluk dan menerima. Saling menegur dan memaafkan. Saling mengakui kesalahan sekaligus mendukung pertumbuhan.
Kita sudah melampaui banyak momen-momen dan kecelakaan-kecelakaan kehidupan yang sama sekali tidak biasa. Mari tetap saling menopang selama Tuhan mengizinkan, dan terus berbagi memori berharga setiap hari. Tetap jadi dirimu, ya. Selamat ulang tahun.
Dari aku, kakakmu yang keren itu. Hehe.